Kamis, 29 November 2012

RISALAH KEHIDUPAN



Goresan seorang sahabat, mari simak sama-sama...!


Sekedar mengingatkan kembali.
Mohon ma'af..............., semoga ada manfa'atnya.
"Aku sangat khawatir dan selalu berdoa pada Allah SWT, disuatu masa yang rodanya dapat menggilas ke-imanan & keyakinan.
Hanya pemikiran tidak berbekas dalam perbuatan.
Banyak orang baik tapi tidak berakal, ada orang berakal tapi tidak beriman, ada lidah fasih tapi lalai, ada yang khusyu tapi sibuk
dalam kesendirian, ada ahli ibadah tapi mewarisi kesombongan iblis, ada ahli maksiat tapi rendah hatinya bagaikan Sufi, ada yang
banyak tertawa hingga hatinya berkarat dan ada yang menangis karena kufur nikmat.
Ada yang murah senyum tapi hatinya mengumpat dan ada yang tulus tapi hatinya cemberut.
Ada yang berlisan baik tapi tidak memberi suri tauladan dan ada pen-zina yang tampil bagai publik figur.
Ada yang ber-ilmu tapi tidak paham dan ada yang paham tapi tidak di jalankan.
Ada orang yang beragama tapi tidak ber-akhlak dan ada yang ber-akhlak tapi tidak ber-Tuhan".

Wasalam.
D.E Al-Hallaj.


Ikhtiar untuk yang terbaik

     Seorang ayah yang sangat peduli dengan kehormatan dan kesucian putri-putrinya juga kaum wanita muslimah umumnya. Menulis untaian nasehat yang sarat dengan makna, nasehat dari seorang ayah yang tulus yang tidak menginginkan keburukan terjadi pada setiap putri muslimah, inilah dia nasehatnya… Putriku tercinta! Aku seorang yang telah berusia hampir lima puluh tahun. Hilang sudah masa remaja, impian dan khayalan. Aku telah mengunjungi banyak negeri,dan berjumpa dengan banyak orang… Aku juga telah merasakan pahit getirnya dunia. Oleh karena itu dengarlah nasehat-nasehatku yang benar lagi jelas, berdasarkan pengalaman-pengalamanku, dimana engkau belum pernah mendengarnya dari orang lain. Kami telah menulis dan mengajak kepada perbaikan moral, menghapus kejahatan dan mengekang hawa nafsu, sampai pena tumpul, dan mulut letih, dan kami tidak mengahasilkan apa-apa. Kemungkaran tidak dapat kami berantas, bahkan semakin bertambah, kerusakan telah mewabah, para wanita keluar dengan pakaian merangsang, terbuka bagian lengan, betis dan lehernya.          
Kami belum menemukan cara untuk memperbaiki, kami belum tahu jalannya. Sesungguhnya jalan kebaikan itu ada di depanmu, putriku! Kuncinya berada di tanganmu.         
     
     Benar bahwa lelakilah yang memulai langkah pertama dalam lorong dosa, tetapi bila engkau tidak setuju, laki-laki itu tidak akan berani, dan andaikata bukan lantaran lemah gemulaimu, laki-laki tidak akan bertambah parah. Engkaulah yang membuka pintu, kau katakan kepada si pencuri itu : silakan masuk … ketika ia telah mencuri, engkau berteriak : maling …! Tolong … tolong… saya kemalingan.          Demi Allah … dalam khayalan seorang pemuda tak melihat gadis kecuali gadis itu telah ia telanjangi pakaiannya.          Demi Allah … begitulah, jangan engkau percaya apa yang dikatakan laki-laki, bahwa ia tidak akan melihat gadis kecuali akhlak dan budi bahasanya. Ia akan berbicara kepadamu sebagai seorang sahabat.          Demi Allah … ia telah bohong! Senyuman yang diberikan pemuda kepadamu, kehalusan budi bahasa dan perhatian, semua itu tidak lain hanyalah merupakan perangkap rayuan ! setelah itu apa yang terjadi? Apa, wahai puteriku? Coba kau pikirkan!          Kalian berdua sesaat berada dalam kenikmatan, kemudian engkau ditinggalkan, dan engkau selamanya tetap akan merasakan penderitaan akibat kenikmatan itu. Pemuda tersebut akan mencari mangsa lain untuk diterkam kehormatannya, dan engkaulah yang menanggung beban kehamilan dalam perutmu. Jiwamu menangis, keningmu tercoreng, selama hidupmu engkau akan tetap berkubang dalam kehinaan dan keaiban, masyarakat tidak akan mengampunimu selamanya.         
     
     Bila engkau bertemu dengan pemuda, kau palingkan muka, dan menghindarinya. Apabila pengganggumu berbuat lancang lewat perkataan atau tangan yang  usil, kau lepaskan sepatu dari kakimu lalu kau lemparkan ke kepalanya, bila semua ini engkau lakukan, maka semua orang di jalan akan membelamu. Setelah itu anak-anak nakal itu takkan mengganggu gadis-gadis lagi. Apabila anak laki-laki itu menginginkan kebaikan maka ia akan mendatangi orang tuamu untuk melamar.          Cita-cita wanita tertinggi adalah perkawinan. Wanita, bagaimanapun juga status sosial,kekayaan, popularitas, dan prestasinya, sesuatu yang sangat didamba-dambakannya adalah menjadi isteri yang baik serta ibu rumah tangga yang terhormat.          Tak ada seorangpun yang mau menikahi pelacur, sekalipun ia lelaki hidung belang, apabila akan menikah tidak akan memilih wanita jalang (nakal), akan tetapi ia akan memilih wanita yang baik karena ia tidak rela bila ibu rumah tangga dan ibu putera-puterinya adalah seorang wanita amoral.         
     
     Sesungguhnya krisis perkawinan terjadi disebabkan kalian kaum wanita! Krisis perkawinan terjadi disebabkan perbuatan wanita-wanita asusila, sehingga para pemuda tidak membutuhkan isteri, akibatnya banyak para gadis berusia cukup untuk nikah tidak mendapatkan suami. Mengapa wanita-wanita yang baik belum juga sadar? Mengapa kalian tidak berusaha memberantas malapetaka ini? Kalianlah yang lebih patut dan lebih mampu daripada kaum laki-laki  untuk melakukan usaha itu karena kalian telah mengerti bahasa wanita dan cara menyadarkan mereka, dan oleh karena yang menjadi korban kerusakan ini adalah kalian, para wanita mulia dan beragama.          Maka hendaklah kalian mengajak mereka agar bertaqwa kepada Allah, bila mereka tidak mau bertaqwa, peringatkanlah mereka akan akibat yang buruk dari perzinaan seperti terjangkitnya suatu penyakit. Bila mereka masih membangkang maka beritahukan akan kenyataan yang ada, katakan kepada mereka : kalian adalah gadis-gadis remaja putri yang cantik, oleh karena itu banyak pemuda mendatangi kalian dan berebut di sekitar kalian, akan tetapi apakah keremajaan dan kecantikan itu akan kekal? Semua makhluk di dunia ini tidak ada yang kekal. Bagaimana kelanjutannya, bila kalian sudah menjadi nenek dengan punggung bungkuk dan wajah keriput? Saat itu, siapakah yang akan memperhatikan? Siapa yang akan simpati?          Tahukah kalian, siapakah yang memperhatikan, menghormati dan mencintai seorang nenek? Mereka adalah anak dan para cucunya, saat itulah nenek tersebut menjadi seorang ratu ditengah rakyatnya. Duduk di atas singgasana dengan memakai mahkota, tetapi bagaimana dengan nenek yang lain, yang masih belum bersuami itu?    Apakah kelezatan itu sebanding dengan penderitaan di atas? Apakah akibat itu akan kita tukar dengan kelezatan sementara?          Dan berilah nasehat-nasehat yang serupa, saya yakin kalian tidak perlu petunjuk orang lain serta tidak kehabisan cara untuk menasehati saudari-saudari yang sesat dan patut di dikasihani. Bila kalian tidak dapat mengatasi mereka, berusahalah untuk menjaga wanita-wanita baik, gadis-gadis yang sedang tumbuh, agar mereka tidak menempuh jalan yang salah.          Saya tidak minta kalian untuk mengubah secara drastis mengembalikan wanita kini menjadi kepribadian muslimah yang benar, akan tetapi kembalilah ke jalan yang benar setapak demi setapak sebagaimana kalian menerima kerusakan sedikit demi sedikit.          Perbaikan tersebut tidak dapat diatasi hanya dalam waktu sehari atau dalam waktu singkat, melainkan dengan kembali ke jalan yang benar dari jalan yang semula kita lewati menuju kejelekan walaupun jalan itu sekarang telah jauh, tidak menjadi soal, orang yang tidak mau menempuh jalan panjang yang hanya satu-satunya ini, tidak akan pernah sampai. Kita mulai dengan memberantas pergaulan bebas, (kalaupun) seorang wanita membuka wajahnya tidak berarti ia boleh bergaul dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Istri tanpa tutup  wajah bukan berarti ia boleh menyambut kawan suami dirumahnya, atau menyalaminya bila bertemu di kereta, bertemu di jalan, atau seorang gadis menjabat tangan kawan pria di sekolah, berbincang-bincang, berjalan seiring, belajar bersama untuk ujian, dia lupa bahwa Allah menjadikannya sebagai wanita dan kawannya sebagai pria, satu dengan lain dapat saling terangsang. Baik wanita, pria, atau seluruh penduduk dunia tidak akan mampu mengubah ciptaan Allah, menyamakan dua jenis atau menghapus rangsangan seks dari dalam jiwa mereka.          Mereka yang menggembor-gemborkan emansipasi dan pergaulan bebas atas kemajuan adalah pembohong dilihat dari dua sebab :
          
Pertama : karena itu semua mereka lakukan untuk kepuasan pada diri mereka, memberikan kenikmatan-kenikmatan melihat anggota badan yang terbuka dan kenikmatan-kenikmatan lain yang mereka bayangkan. Akan tetapi mereka tidak berani berterus terang, oleh karena itu mereka bertopeng dengan kalimat yang mengagumkan yang sama sekali tidak ada artinya, kemajuan, modernisasi, kehidupan kampus, dan ungkapan-ungkapan yang lain yang kosong tanpa makna bagaikan gendang.      
Kedua : mereka bohong oleh karena mereka bermakmum pada Eropa, menjadikan eropa bagaikan kiblat, dan mereka tidak dapat memahami kebenaran kecuali apa-apa yang datang dari sana, dari Paris, London, Berlin dan New york. Sekalipun berupa dansa, porno, pergaulan bebas di sekolah, buka aurat di lapangan dan telanjang di pantai (atau di kolam renang). Kebathilan menurut mereka adalah segala sesuatu yang datangnya dari timur, sekolah-sekolah Islam dan masjid-masjid, walapun berupa kehormatan, kemuliaan,, kesucian dan petunjuk. Kata mereka, pergaulan bebas itu dapat mengurangi nafsu birahi, mendidik watak dan dapat menekan libido seksual, untuk menjawab ini saya limpahkan pada mereka yang telah mencoba pergaulan bebas di sekolah-sekolah, seperti Rusia yang tidak beragama, tidak pernah mendengar para ulama dan pendeta. Bukankah mereka telah meninggalkan percobaan ini setelah melihat bahwa hal ini amat merusak?          
Saya tidak berbicara dengan para pemuda, saya tidak ingin mereka mendengar, saya tahu, mungkin mereka menyanggah dan mencemoohkan saya karena saya telah menghalangi mereka untuk memperoleh kenikmatan dan kelezatan, akan tetapi saya berbicara kepada kalian, putri-putriku, wahai putriku yang beriman dan beragama! Putriku yang terhormat dan terpelihara ketahuilah bahwa yang menjadi korban semua ini bukan orang lain kecuali engkau.          Oleh karena itu jangan berikan diri kalian sebagai korban iblis, jangan dengarkan ucapan mereka yang merayumu dengan pergaulan yang alasannya, hak asasi, modernisme, emansipasi dan kehidupan kampus.
     
     Sungguh kebanyakan orang yang terkutuk ini tidak beristri dan tidak memiliki anak, mereka sama sekali tidak peduli dengan kalian selain  untuk pemuas kelezatan sementara. Sedangkan saya adalah seorang ayah dari beberapa orang gadis. Bila saya membela kalian, berarti saya membela putri-putriku sendiri. Saya ingin kalian bahagia seperti yang saya inginkan untuk putri-putriku.          Sesungguhnya tidak ada yang mereka inginkan salain memperkosa kehormatan wanita, kemuliaan yang tercela tidak akan bisa kembali, begitu juga martabat yang hilang tidak akan dapat diketemukan kembali.          Bila anak putri jatuh, tak seorangpun di antara mereka mau menyingsingkan lengan untuk membangunkannya dari lembah kehinaan, yang engkau dapati mereka hanya memperebutkan kecantikan si gadis, apabila telah berubah dan hilang, mereka pun lalu pergi menelantarkan, persisnya seperti anjing meninggalkan bangkai yang tidak tersisa daging sedikitpun.         
     
     Inilah nasehatku padamu, putriku. Inilah kebenaran. Selain ini jangan percaya. Sadarlah bahwa di tanganmulah, bukan di tangan kami kaum laki-laki, kunci pintu perbaikan. Bila mau perbaikilah diri kalian, dengan demikian umat pun akan menjadi baik.(wallahul musta’an). Disarikan dari   buku : Ya ibnati  oleh Ali Thanthawi

Anak,Amanah…

     Anak adalah anugerah Allah SWT, tempat kita meneruskan cita-cita dan garis keturunan.
Anak juga merupakan amanah, titipan harta yang paling berharga yang harus dijaga,
dirawat dan dididik agar menjadi penyejuk hati.
Dalam persoalan ini, kita harus meneladani sikap Nabi Zakaria AS dan Nabi Ibrahim AS.
Kedua Nabi ini senantiasa berdoa kepada Allah Maha Pencipta. "Ya Rabbana,
anugerahkanlah kepada kami, pasangan dan keturunan sebagai penyejuk hati kami.
Jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa." (QS 25:74).
Setelah diberi amanah oleh Allah, Nabi Ibrahim di masa tuanya tidak pernah berhenti
bersyukur. "Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tuaku
Ismail dan Ishak. Sungguh Tuhanku benar-benar Maha Mendengar doa." (QS 14:39.
Namun, akhir-akhir ini begitu sering kita mendengar, anak justru seringkali menjadi
sasaran kemarahan orang tua. Begitu sering kita baca, kedua orang tua begitu teganya
membuang bayi yang baru saja dilahirkan. Ada yang gampang saja memukul anak di luar kemampuan anak itu untuk menerimanya. Disulut rokok, diseterika, bahkan terakhir bias kita baca, dipukul linggis sampai meninggal. Di sisi lain, ada juga orang tua yang menjadikan anak bagai barang rebutan. Naudzubillahi min dzalik!
     
     Sudah sedemikian tipiskah rasa sayang orang tua pada anaknya, padahal amanah
mendidik dan merawat anak itulah yang pada saatnya harus dipertanggungjawabkan di
mahkamah Allah, kelak. Sebuah hadits Nabi berbunyi," Seorang lelaki itu pemimpin bagi keluarganya, dan akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. Seorang istri itu pemimpin di rumah suaminya, dan akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya itu." (HR Bukhari-Muslim).
Pasalnya, masih menurut hadits Rasulullah," Setiap anak dilahirkan suci/fitrah. Orang tuanyalah yang menjadikan mereka yahudi, nasrani ataupun majusi." (HR Bukhari-Muslim).
     
     Dalam soal mendidik anak, Rasulullah Muhammad SAW adalah sebaik-baiknya teladan.
Pada diri Nabi ditemukan sosok pendidik yang menghargai anak. Rasulullah tidak jarang menyuapi anak-anak kecil dengan kurma yang sudah dimamahnya. Penuhnya hati Rasulullah SAW dengan kasih sayang, membuat Beliau tidak marah ketika dalam shalatnya yang kusyuk punggung Beliau dinaiki cucunya, Hassan bin Ali bin Abi Thalib.
Beliau malah melamakan sujudnya, hingga cucunya itu turun. Usai shalat, kepada jamaah Rasulullah SAW meminta maaf karena sujudnya agak lama. "Para jamaah, karena cucuku ini aku sujud agak lama. Dia berlari mengejarku dan naik ke punggungku ketika aku sedang salat (sujud). Aku khawatir akan mencelakakannya kalau aku bangun dari sujud." (HR Ahmad). Subhanallah, apakah saat ini kita masih memiliki kasih sayang seperti itu?
     
     Sikap kasih sayang dan kelembutanlah, sebenarnya, yang memungkinkan anak menjadi dekat. yang memudahkan mereka menerima petuah dan didikan orang tuanya. Orang tua yang miskin kasih sayang akan anaknya, menurut Nabi, akan mengundang murka Allah SWT. Aisyah RA berkata, telah datang seorang badui kepada Nabi. Nabi bertanya,"Apakah kamu suka mencium anakmu?" Dijawab, "Tidak." Nabi bersabda," ... atau aku kuasakan agar Allah mencabut rasa kasih sayang dari hatimu." (HR Bukhari).

(hidup ini hanya sekali, maka janganlah disia-siakan. Mari kita kembali kepada niat yang baik Insya Allah akan mendapatkan yang baik pula.....Amien)

Wallahu a`lam bis-shawaab
Cahaya kehidupan : 15 Muharram 1434 H – 29 November 2012

Senin, 22 Oktober 2012

Cara memperbaiki kartu memory yang rusak

Memory Card dengan Card Reader
Kerusakan pada kartu memory ini dapat disebut juga memory corrupt. Hal ini terjadi karena rusaknya system file (bukan kerusakan fisik) ciri-cirinya yaitu, memory tidak bisa terdeteksi atau terdeteksi tetapi tidak bisa dibuka.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada kartu memory:
  • Kesalahan waktu mencabut atau memasukkan kartu memory ke slot memory yang mengakibatkan kerusakan fisik.
  • Panas yang berlebihan karena terlalu sering digunakan.
  • Kartu memory sering dipindah-pindahkan ke perangkat lain misalnya karti Micro SD Handphone kita dipakai ke Camera Digital.
  • Adanya pengaruh medan magnet yang kuat.
  • Dan faktor lain-lain yang dapat menyebabkan kerusakan pada memory.

Disini kita akan coba memperbaikinya dengan cara memformat kartu memory tersebut.
> Menggunakan Card Reader yang terhububng ke PC
Caranya, format melalui Windows Explorer.

1. Cabut kartui memory dari ponsel, masukkan memory ke Card Reader. 
Perhatikan: 
Jangan sembarangan mencabut memory dari ponsel, khususnya pada ponsel dengan slot memory  hotswap seperti pada Nokia Sery N70, gunakan menu "Remove Memory" untuk mencabut memory ketika ponsel sedang aktif, untuk ponsel tanpa menu "Remove Memory" sebaiknya menonaktifkan ponsel terlebih dahulu.

2. Cari drive kartu memory (lihat di menu Windows Explorer), misalnya pada drive (D, E, F, G, H atau lainnya). Jika memory sudah terbaca, klik kanan pada mouse lalu pilih menu "Format".

3. Selanjutnya muncul pilihan jenis format (FAT, FAT32, dan NTSC), pastiakan anda memilih sistem format file FAT.

4. Klik tombol "Format Now" dan tunggu hingga selesai. Jika muncul pesan "Error" kemudian PC tidask bisa memformat lagi, gunakan cara lain yakni lewat menu Command Line.

> Format melalui Command Line
1. Pada PC klik Start ---> Run, dan ketik CMD. Jendela command akan terlihat pada mode DOS prompt.
2. Selanjutnya ketik FORMAT h: / FS:FAT
(h=drive letak kartu memory, jika kartu memory terletak di drive e, maka tulis e).

3. Tunggu hingga selesai.
Jika masih muncul masalah pada kartu memory, silahkan gunakan Memory Card Reader yang lain. Tetapi jika memang sudah tidak bisa diperbaiki kembali terpaksa kartu memory tersebut harus ditukar kepada penjualnya, jika masih bergaransi, atau bisa menggunakan langkah akhir yaitu format melalui software.

> Format melalui Software
Selain dengan cara diatas, format kartu memory yang bermasalah bisa juga dilakukan dengan menggunakan software khusus. Sebenarnya ada banyak software-softwarenya, tapi yang saya jelaskan satu software yang cukup ampuh misalnya HP Drive Key Boot Utility_v7.41.3790.0, saya harus menjelaskan bahwa meskipun ada kemungkinan untuk memperbaiki kartu memory (memory card) anda namun tidak ada jaminan bahwa data yang disimpan dalam kartu memory (memory card) dapat dikembalikan. Namun kita dapat menghemat tanpa harus membeli kartu memory (memory card) yang baru.
Jika anda ingin mencobanya silahkan download pada link dibawah ini:

Download HP Drive Key Boot Utility_v7.41.3790.0

Semoga bermanfaat.
Salam Berbagi

Selasa, 09 Oktober 2012

Belajar Presentasi yang Baik

Setelah sebelumnya saya mengulas cara sederhana untuk Belajar berbicara didepan umum, yang fungsinya adalah untuk memberikan keberanian pada kita untuk tampil didepan. Maka saat ini lebih mendalam lagi tentang cara Belajar Presentasi yang baik dan menarik. Mungkin sudah banyak tips-tips cara presentasi yang bisa dengan mudah kita cari lewat mbah Google, tapi kali ini saya akan ulas dengan bahasa sederhana berdasar pengalaman saya sendiri.
Seperti yang telah saya paparkan bahwasanya berbicara (presentasi) di depan umum bukanlah sebuah bakat, namun sebuah kemampuan bicara yang akan terus berkembang seiring dengan banyaknya latihan dan praktek. Namun apakah orang yang sudah tampil didepan dan banyak melakukan latihan dan praktek berbicara didepan, akan mampu meyuguhkan sebuah presentasi yang baik dan menarik? Jawabannya... belum tentu.
Sebelumnya mohon maaf bila ada yang tersungging...Eh salah, tersinggung maksudnya.
Mungkin pada saat kuliah/sekolah, kita pernah mendengarkan seorang guru atau dosen yang menyampaikan mata pelajaran, justru membuat siswanya mengantuk atau merasa booring. Padahal seorang guru atau dosen, pekerjaan setiap harinya adalah mengajar. Atau kita pernah mengikuti sebuah seminar yang ternyata kita bukannya memperhatikan pembicaranya, tetapi lebih banyak memandang layar karena begitu banyaknya slide yang ditampilkan. Bahkan lebih parah lagi kita tidak memperhatikan pembicara dan slide yang ditampilkan, tapi malah sibuk sms-an atau main handphone dan berharap acara segera berakhir.
Sehingga... setelah kita mulai berani untuk tampil berbicara didepan lebih dari satu orang dengan banyak melakukan latihan dan praktek, maka selanjutnya kita perlu mengembangkan diri agar presentasi kita bisa lebih baik dan menarik.
Dalam sebuah presentasi (apapun itu bentuknya), selalu memiliki 4 unsur:  
Pembicara : adalah orang menyampaikan ide/gagasan dalam sebuah presentasi.  
Materi : adalah ide/gagasan yang akan disampaikan, sehingga bisa tersalurkan kepada orang lain.
Audien : adalah target dari pembicara untuk menyampaikan ide/gagasan-nya.  
Perlengkapan : adalah sarana penunjang yang dipakai oleh pembicara yang akan menyampaikan ide/gagasan agar bisa tersampaikan kepada audien. Sarana penunjang bisa berupa ruangan, penerangan, lcd proyektor, sound sistem dan sebagainya.
Pembicara atau Presenter adalah orang yang paling berperan selama berjalannya presentasi, karena dialah yang menyajikan informasi, ide atau gagasan. Untuk itu jika kita ditunjuk sebagai pembicara (dalam acara apa saja) ada 4 hal yang harus dipersiapkan agar selama presentasi bisa berjalan dengan lancar:
Peserta seminar
1. Menguasai Materi.
Seorang pembicara yang tidak menguasai materi, bisa terlihat dari caranya menyampaikan presentasi. Dia akan lebih banyak melihat catatannya, entah itu catatan di kertas, laptop atau yang terpampang di layar proyektor. Jika ini yang kita lakukan, maka sama halnya kita mendikte audien. Pernahkah kita menjumpai pada saat sekolah atau kuliah, seorang guru atau dosen selalu mengajar dengan membacakan buku yang dibawanya sementara kita mencatat? Bagaimana rasanya? Sangat menjemukan tentunya. Untuk itu gunakanlah catatan sebagai kunci agar step-step presentasi yang kita bawakan bisa sistematis, bukan hanya dibacakan. Oleh karena itu seorang pembicara mutlak hukumnya untuk menguasai materi.
2. Mengenali Audien.
Audien sering dianggap sebagai obyek pasif yang hanya menerima informasi dari pembicara. Karena itu banyak pembicara yang menyampaikan presentasi dengan asal-asalan dan sangat cepat, yang penting materi sudah tersampaikan dan tidak memakan banyak waktu. Cara ini biasanya dilakukan oleh pembicara pemula atau yang baru belajar berbicara di depan, karena mungkin saking nervouse-nya sehingga dia menyampaikan informasi seperti iklan koran "padat, singkat, terpercaya"... hehehe.
Memang untuk membuat audien memahami materi hanya dalam sekali pertemuan sangatlah sulit, namun respon yang ditunjukkan mereka selama berjalannya presentasi itulah yang menjadi tolak ukur sukses/tidaknya seorang pembicara dalam menyampaikan informasi. Untuk itu jika kita sebagai pembicara harus mengenali siapa audien yang menjadi target penyampaian informasi. Setelah itu baru kita bisa menentukan materi, susunan kata serta cara penyampaiannya. Pembicara yang bagus adalah orang yang mampu menyampaikan informasi dengan bahasa yang dimengerti oleh audiennya, seperti kata pepatah "Jangan bicara tentang warna kepada orang buta".
3. Mengetahui Peralatan Pendukung.
Jika dalam presentasi menggunakan sarana pendukung seperti sound sistem, lcd proyektor atau peralatan elektronik lainnya seyogyanya pembicara harus mengetahui cara penggunaannya. Hal ini untuk mencegah kesalahan yang terjadi akibat ketidak tahuan menggunakan peralatan, seperti mikrofon mendenging, slide yang seharusnya maju ke halaman depan justru malah balik ke halaman sebelumnya, dan sebagainya. Kesalahan seperti ini bisa berakibat konsentrasi baik pembicara maupun audien menjadi pecah, si pembicara menjadi panik dan respon audien akan menurun. Karena itu sangat disarankan bila kita menjadi pembicara, untuk mencoba semua peralatan yang digunakan sebelum acara presentasi berlangsung.
4. Menyiapkan Rencana Alternatif.
Terkadang selama presentasi, ada saja hal-hal yang terjadi yang bisa membuat jalannya presentasi terganggu. Misalnya mikrofon (wireless) tiba-tiba mati karena kehabisan baterai, laptop yang tiba-tiba hang, file presentasi yang rusak dan tidak bisa dibuka dan lain sebagainya. Jika kita tidak mempersiapkan rencana alternatif, maka bisa jadi presentasi akan terhenti. Dan tentunya ini tidak hanya membuyarkan konsentrasi tapi juga menurunkan penilaian audien terhadap pembicara dan panitia pelaksana.
Setelah kita mempersiapkan segala sesuatunya, maka saat ini waktunya untuk menyampaikan presentasi kepada audien. Agar presentasi yang kita bawakan bisa berjalan dengan baik dan menarik serta mendapatkan respon yang positif dari audien, maka kita perlu memperhatikan hal-hal berikut ini:
Penampilan.
Tidak peduli presentasi itu dibawakan oleh ketua RT kepada warganya, atasan kepada anak buahnya, guru kepada muridnya, seorang marketing kepada calon pelanggannya dan lain sebagainya... yang namanya penampilan harus dijaga. Raut muka kita harus terlihat berseri, jangan terlihat kusam seperti orang dikejar hutang. Baju yang kita kenakan harus rapi dan bersih, jangan acak-acakan seperti orang habis kalah judi. Jika habis makan, periksalah mulut dan gigi siapa tahu ada yang masih nyangkut. Pokoknya penampilan dari ujung rambut sampai ujung kaki harus benar-benar dijaga, karena penampilan adalah kesan pertama untuk menilai seseorang. Seperti moto sebuah iklan, "Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda..."
Suara.
Dalam menyampaikan presentasi, suara yang kita keluarkan harus jelas. Tidak terlalu keras seperti orang sedang mengamuk atau terlalu pelan seperti orang lagi menggerutu. Pengucapan huruf vokal pun harus jelas antara A, I, U, E dan O, agar informasi yang kita sampaikan bisa ditangkap dengan jelas oleh audien. Intonasi suara juga perlu diperhatikan, jangan menyampaikan presentasi dengan suara yang datar. Seperti mendengarkan lagu, apakah enak didengar jika hanya menggunakan satu nada/not saja? Pasti akan banyak penonton yang segera pergi meninggalkan kita.
Ice Breaking.
Sebelum masuk ke materi presentasi, sebaiknya pembicara melakukan ice breaking untuk mencairkan suasana. Ice breaking bisa dengan cara kita memperkenalkan diri, menanyakan kabar audien, cerita ringan atau mengungkapkan alasan mengapa kita memilih materi. Jika suasana antara pembicara dengan audien sudah cair, maka akan lebih mudah kita dalam menyampaikan informasi.
Body Language (Bahasa Tubuh).
Acara presentasi bisa disebut sebagai sarana "show" bagi pembicara yang disaksikan audien. Maka jangan pernah kita menyampaikan presentasi seperti patung atau seperti murid yang dihukum gurunya, hanya berdiri diam di satu tempat. Kuasailah ruangan dengan bergerak kekiri, kekanan, atau bila perlu maju ke audien. Dengan kita bergerak maka pandangan audien juga akan bergerak tidak cuman melihat satu titik, itu bisa membuat audien tidak mengantuk. Gerakkan tangan, mimik muka, bila perlu anggota tubuh untuk berekspresi, jangan suka menyimpan tangan kita ke dalam saku karena itu bisa membuat audien jenuh. Bila kita menyampaikan presentasi sambil duduk berjejer di depan, jangan sampai kondisi itu membuat kita kaku. Tetap gunakan tangan dan mimi muka, bila perlu kita ambil mikrofon dari stand-nya agar gerak kita bisa lebih bebas.
Eye Catching (Tatapan Mata).
Menyampaikan presentasi sama halnya dengan kita berkomunikasi dengan audien. Arahkan pandangan kita ke depan menatap pandangan semua audien secara bergantian (jangan cuma menatap audien yang cakep saja). Dengan bertatap mata akan semakin membuat hubungan komunikasi lebih dekat, selain itu kita bisa mengetahui respon dari audien yang memperhatikan dengan yang tidak. Bagaimana jika kita belum berani menatap mata audien?... Kita bisa menatap dahi atau ujung rambut audien, yang penting jangan sering melihat ke bawah karena kita tidak sedang mencari uang yang jatuh.
Pemilihan kata.
Gunakanlah bahasa yang mudah dimengerti oleh audien. Jangan karena supaya kelihatan jenius, kita menggunakan istilah-istilah yang justru membuat audien tidak mudeng (mengerti). Pakailah bahasa yang sopan, seperti menyebut audien dengan "bapak", "ibu", "adik" (jika audiennya pelajar) atau "anda", serta menyebut kita sendiri dengan "saya" atau langsung menyebut "nama kita". Jangan sok kayak artis yang suka menyebut dengan kamu, aku, loe, gue... karena itu mengesankan kita sombong dan meremehkan. Jika menggunakan bahasa daerah, maka pergunakan bahasa paling halus di daerah itu.
Sisipkan Joke (Humor).
Suasana yang riang dan gembira akan terkesan lebih santai, dan itu membuat materi yang disampaikan bisa dengan mudah untuk diserap. Asal jangan bercanda terus dari awal sampai akhir, nanti malah dikira kita pelawak yang alih profesi jadi pembicara hehehehe...
Tambahkan Diskusi (Tanya jawab).
Bila waktu memungkinkan, berilah waktu untuk sesion diskusi atau tanya jawab. Hal ini akan lebih menunjukan kepedulian terhadap audien, serta membuat presentasi berjalan dengan komunikasi dua arah. Apabila waktu yang diberikan tidak mencukupi, maka sisihkan waktu setelah presentasi untuk audien bertanya lebih dalam. Semakin kita care maka audien pun semakin merasa nyaman, sehingga ketika kita memberikan presentasi lagi di lain waktu, mereka pasti akan lebih respek dengan kita.
Uraian diatas adalah bagaimana supaya kita bisa menyampaikan presentasi yang baik dan juga menarik. Jadi bagi yang sudah punya keberanian untuk berbicara di depan umum, mulailah melakukan pengembangan diri agar kita bisa menjadi penyampai informasi yang baik dan disukai. Kita tidak tahu di masa depan kita akan jadi apa, sehingga tidak ada salahnya untuk mempersiapkan diri sejak dini.

Kamis, 13 September 2012

Mengubah Format Tanggal Menjadi Format Text di Excel

Beberapa hari lalu, saya perlu menggunakan segerombolan data yang diinput dalam format tanggal, menjadi data dalam format text. Hal pertama yang saya lakukan, tentu saja, mengganti format sel tersebut menjadi long-date. Tapi ternyata itu tidak menyelesaikan masalah saya. Misalnya, saya punya sel dengan format long-date yang saya isi 17/08/2011 maka akan tampil menjadi 17-Agustus-2011. Namun jika format sel tersebut saya ganti menjadi text, di sel tersebut akan tampil angka 40772. Nah, tentu bukan itu yang saya perlukan. Setelah sedikit googling, ternyata keperluan itu bisa dilayani dengan fungsi TEXT. Dalam kasus saya untuk menampilkan format tanggal, rumus yang digunakan adalah =TEXT(A1,”dd-mmmm-yyyy”). Dengan cara itu, tampilan akan sama-sama 17-Agustus-2011 namun dalam format bentuk teks! Buktinya? Jika saya copy; lalu paste-special-value, akan tampil persis menjadi 17-Agustus-2011. Namun jika masih dalam format tanggal, jika dilakukan copy – paste-special - value akan tampil 40772. Nah! Pertanyaan selanjutnya: bagaimana jika sebaliknya? Suatu sel yang berisi teks berupa tanggal, akan diubah menjadi format tanggal. Seharusnya bisa, bukan? Dan ternyata memang bisa. Kali ini saya gunakan rumus =DATEVALUE(A2). Tentu saja, di sel A3 yang saya isi rumus tersebut, sudah saya buat dalam format long-date. Sehingga akan tampil 17-Agustus-2011. Jika format sel masih dalam General; yang tampil adalah 40772. Semoga bermanfaat